aku, dia dan dia

aku ada hati
dia ada hati
aku sudah beri
dia sudah beri
aku beri
pada dia
dia beri
pada dia
noktah

Percayalah!

Percayalah!
Berapa ramai yang leka di haluan kiri.
Sedang mereka pasti,
posisi yang sebenar bukanlah di kiri.

Percayalah!
Ramai lagi yang tidak mahu kekal di sana.
Cuma,
diri kurang kekuatan, kurang stamina,
bagi memanjat tembok sebesar dan seteguh di China

Percayalah!
Ramai juga yang sudah di kanan.
Tapi,
tetap kalah pada setiap ujian.
Itulah yang dipanggil dugaan.
Dan,
yang berat, yang susah adalah  memastikan,
tiap langkah tidak terkeluar dari landasan.

Belahan jiwa.

Yang tadinya ayu bertudung litup Berbaju kurung molek peribadi Di Tok Bali. Jadi manis kini Rambut ditiup angin pantai Berbaju nipis rokok tak lekang di bibir Di pantai Cherating.

China Selatan.

Ombak dan anginmu Memang tak pernah menjemukan Laut China Selatan.

melodrama

dalam hembus kepul nafas
terlukis engkau
yang hadir untuk dia puja sendiri

dan dia benci

kalau tak terucap, tulislah... moga-moga kondisi hati baik-baik saja

andai sedih ini bisa diceritakan
sudah lengkap senaskah aku coretkan

andai sedih ini bisa menyanyi
sudah serak tenggorokanku berdendang

andai sedih ini bisa menari
sudah layu kakiku berdansa

tapi sedihku ini sepi
tiada catatan
tiada suara
tiada gerak

yang ada cuma angin lalu
yang ingin membawa sedihku pergi
tapi sayang mau ku melepaskan
kerna hanya dengan sedih ini
menjadi memori antara kau dan aku

Angels

perhaps angels has no name just beautiful face.

superhuman might

kalaulah sembunyi itu suatu super power
akulah superhero yang paling hebat seantero dunia

kerna aku sentiasa sembunyi disebalik kegembiraan kau
memerhati kau bahagia dari jauh
melihat kau indah dari balik dunia




selamat menempuh alam baru

kalau aku tak dapat jadi sebagian dari kegembiraan kau
biarlah kesembunyianku ini menjadi bagian dari kebahagiaan kau