Wednesday, July 21, 2010

tujuh puluh enam: nyawa-nyawa yang ragu

ruang itu tak punya banyak pergerakan.
yang ada, cuma suara-suara tangis dan bisik-bisik yang hampa.
engkau menangis paling perlahan, dan ditutup lagi dengan senyuman.
dan bila engkau tak tertahan, engkau sorok yang paling kemas.

hujan masih tak berhenti.
dan yang menunggu, kesesakan.
terlalu banyak yang menduga.

aku juga di situ.
bernafas dalam sedih seorang manusia.
hirup, dan hembus, jadi aku paham seluruhnya.
perasaannya.

"nangislah. sampai keluar semua duka."

2 comments: