1.Sunyi itu adalah prolog malam cinta berdarah. Sayapnya parah, ditikam curang kekasih tersayang.
2.Sunyi itu adalah sinar malam dari bulan turun ke wajahmu, dan kau berpaling enggan lalu berbayang di redup matamu.
3.Sunyi itu adalah saat aku berpura pura buta, tika terpandang mantanku dikelek orang, sedang aku masih mengemis cintanya.
4.Sunyi itu adalah titis titis air mata, yang bergenang di telapak tanganku, kubuat siram pohon cinta kita yang telah layu.
5.Sunyi itu adalah pasir pasir rindu ditanah tandus, seribu tahun aku berhuma, sebatang pohon cinta pun enggan tumbuh.
6.Sunyi itu adalah liku liku sungai hidup, yang telah lama kering airnya dek kemarau rindu.
7.Sunyi itu adalah perahuku yang telah patah dayung cintanya, lalu karam di lautan rindu yang paling dalam.
8.Sunyi itu adalah epilog saat ku melangkah ke kubur cinta, yang pada nisannya, tercatit epitaph namaku sendiri...
"sunyi adalah aku, aku yang kerdil di bawah singgasana Sang waktu."
ReplyDeleteso so sooo Greatt!!!!!
"sunyi itu adalah aku yang tenggelam dalam helaian puisi puisi rinduku yang pada tiap tiap barisnya telah tercatit namamu."
ReplyDeleteterima kasih ya Bang Radi sudi tinggalkan komentar.
sama-sama.
ReplyDeletewaiting for your next greater poem..:)
marvelous lah, hasil karya ni.
ReplyDeletewaiting to for next great poem.
marvelous again.!!
ih malu nya lara. terima kasih lah saudara Fahmi Ali Jr. ya
ReplyDeletepuisi puisi pendek saat terilham ketika bertwitter ...ia lansung pendek. jadi rasanya tepat untuk di post di blog ni. hihi
terima kasih sekali lagi.
puitis tertulis
ReplyDelete