kembali resah
tikaman berbekas
kerling pembuta
rengkah mata fikir
dalang insani
burung sebelah
kepak angin
kelewar usir awan
darah wajah
pangkal belati
kecamuk sediakala
pesisir kota emas
anak mata
wajar hidup
nafas kerapkali
terpenjara
suara lama
sempat damai
malam pugar
mimpi tara
langit sanggah
simpan gesa
mayat bayang
-puisi watan-
No comments:
Post a Comment