Sedar sahaja aku dari lena,
Hati engkau sudah pun berada dalam genggaman ku
Sedangkan hati ku
Masih sombong dan dingin di atas takhta
Aku beri hati kaca mu hiburan
Permainan
Ilusi gembira
Sedang hatimu meronta mahu bersama di singgahsana
Hati kacamu tercalar saat bermain
Namun masih gagah mendaki takhta
Tatkala aku leka
Hati mu tersungkur dalam pendakian
Menjadi cebisan yang melukakan
Andai engkau tahu,
menjaga apa yang tidak dipinta itu payah sekali
Sehingga memulangkannya
Buat aku seperti meminta mati
Mungkin 'si Aku' tidak terlalu jujur (seperti banyak orang lain),
ReplyDeleteTapi paling nggak dia punya rasa tanggung jawab.
Eh tapi aku rak ngerti ding..