oleh Ahpeng Mohamad
Tona yang makin kelam
Ditusuk pula cantel yang menghujan
Tersekat di senja sesal,
tidak pula siang tidak pula malam
Dan asap jorong-jorong pekat yang meracun setiap pernafasan,
jadi loya dan lantas muntah
Seterusnya berseleraklah cebisan sedih dan kecewa
di taris jiwa yang lasam.
Dan engkau yang memegang busur,
ya, aku sedang cedera yang tenat, di seluruhnya.
sangat indah penyusunan katanya!
ReplyDelete