Transisi masa terus giat
dan aku cuma terpuruk,
terbungkus,
terkongkong.
Jenuh sebenarnya mahu menilik apa di hadapan,
kerna ada beribu jalan
dan darinya;
tercipta pula jutaan denai untuk dilangkahi.
Sang manusia yang hidupnya
terusan bergomol dengan nikmat fana
bikin aku terus jijik memandang peranan sebagai kuasawan
yang seolahnya cuma bijak
memimpin hasad dan nafsu untuk terpuaskan.
Aduhai makhluk yang namanya manusia,
yang di atas selalu beri peluang untuk meminta,
tapi kalian masih terhambat tali kapitalisme
yang sebenarnya bikin lilitan kukuh
atas ketegaran kalian mencanang materiali.
Bahkan cinta -- perasaan paling magis --
berani didagang,
dikomersil,
dihambakan?
kemas,haryadi.mantap dan seksi.
ReplyDeletekipidap!
terima kasih shaz.
ReplyDeleteheheheeee.
bagus...
ReplyDelete