Atas mimbar kayu yang hampir rapuh dan patah,
dia menumbuk langit,
berhujah,
berhujah,
dan berhujah.
Di depan seribu lautan manusia yang tak terkira,
dia mengerutkan dahi,
berbicara,
berbicara,
dan berbicara.
'Lelaki yang berjanji untuk memegang dunianya itu,
telah tertembak dengan kata-kata sendiri,'
'Dia terjatuh,
lalu mati dihimpap noktah-noktah yang tak kan habis,'
berkata dengan ilmu
ReplyDeleteberhujah dengan kalam
berpasak dengan sunnah
bertunjang dengan kitabullah....